Review Film: Our Times
Sumber: Google
Film Mandarin bergenre komedi
romansa Our Times dirilis pada 2015 lalu. Film ini merupakan karya debut
sutradara Yu Shan Chen (Frankie Chen) di dunia perfilman yang ditulis oleh
Yung-Ting Tseng (Sabrina Tseng). Tokoh utama pada film Our Times ini diperankan
oleh Darren Wang dan Vivian Sung. Darren Wang memerankan Hsu Tai-yu, ketua geng
di sekolah yang senang membuat keributan. Sementara itu, Vivian Sung memerankan
Lin Truly, seorang gadis biasa yang lugu.
Bermula dengan Truly yang menyukai
Ouyang Fei-Fa, seorang siswa berprestasi dan populer di sekolahnya. Suatu hari,
Truly menerima sebuah surat berantai yang berisi perintah untuk meneruskan
surat tersebut kepada banyak orang dan kutukan-kutukan apabila ia tidak
melaksanakan perintah tersebut. Kemudian ia meneruskan surat tersebut kepada
guru matematika karena sering memarahinya, Tao Min-min yang dekat dengan Ouyang,
dan terakhir surat itu ia tujukan kepada Hsu Tai-yu. Sepulang sekolah, Hsu
Tai-yu membaca surat yang ditemukannya itu di jalan dan tidak menyadari ada
sebuah mobil yang melaju ke arahnya. Nahas, ia tertabrak dan mengalami cedera.
Keesokan harinya, anak buah Hsu
Tai-yu mengatakan bahwa Truly adalah orang yang mengirim surat berantai
tersebut. Truly akhirnya dibawa untuk menghadap bos mereka dan kemudian dijadikan
‘budak’ oleh Hsu Tai-yu. Maksud Tai-yu menjadi budaknya adalah orang yang menyelesaikan
tugas-tugas sekolahnya, membelikannya makan di kantin, dan orang yang bisa
diajak bolos sekolah untuk bermain sepatu roda. Namun pada akhirnya Truly
ketahuan membolos oleh guru kedisiplinan dan mendapat hukuman, yaitu membersihkan
kolam renang sekolah. Saat di kolam renang, ia tidak sengaja mendengar percakapan
Min-min dan Ouyang yang mengkhawatirkan sesuatu. Ia juga mendengar Ouyang
berkata bahwa ia akan bertanggungjawab karena ia adalah ayahnya. Truly yang merasa
mereka semakin mendekat dari tempatnya menguping, berusaha sembunyi dengan menyeburkan
diri ke kolam renang. Ia tidak sadar bahwa dirinya sudah lama berada di bawah
air karena patah hati, namun tiba-tiba Tai-yu masuk ke kolam dan
menyelamatkannya. Ketika keluar dari air, Truly terkejut melihat Tai-yu
menangis. Dirinya beranggapan kalau Tai-yu juga patah hati karena mendengar
pembicaraan Ouyang dan Min-min. Mengetahui Tai-yu menyukai Min-min dan Truly
menyukai Ouyang, akhirya mereka memutuskan bekerja sama untuk memisahkan keduanya.
Namun siapa yang menyangka dalam
perjalanannya itu, Tai-yu dan Truly justru menjadi teman dekat yang memahami
satu sama lain. Suatu hari, Truly tidak sengaja melihat gurunya sedang memarahi
Tai-yu di kantor. Guru itu mengutarakan kekecewaannya kepada Tai-yu yang memiliki
kepribadian yang sangat buruk padahal saat SMP ia sempat mengikuti olimpiade
sains. Setelah itu, Truly berusaha mencari tahu informasi dan kemudian
menemukan fakta bahwa Tai-yu dulu bersekolah di SMP yang sama dengan Ouyang. Dari
Ouyang, ia tahu bahwa mereka dulunya memang teman dekat. Ia melanjutkan bercerita
bahwa pernah suatu hari ia, Tai-yu dan satu orang temannya lagi bernama A Yuan
pergi ke pantai sepulang sekolah. Disana A Yuan mengajak mereka bertaruh siapa
yang bisa berenang paling jauh maka ialah yang menjadi pemenangnya. Tai-yu meng-iya-kan,
sementara itu Ouyang hanya menjadi penonton saja. Naas, A Yuan tenggelam dan
semenjak itu Tai-yu selalu menyalahkan dirinya atas kematian A Yuan. Setelah
insiden tersebut, Tai-yu pindah sekolah dan mereka tidak saling berkabar lagi.
Ketika bertemu lagi di SMA, Ouyang merasa bahwa Tai-yu bukanlah teman yang ia
kenal dulu.
Setelah mendengar cerita itu, Truly
akhirnya mengerti bahwa penyebab Tai-yu menangis setelah menolongnya di kolam
renang adalah karena trauma masa lalunya, bukan karena patah hati. Lalu ia
meminta untuk bertemu Tai-yu dan mengajaknya balapan sepatu roda. Ia bertaruh
bagi siapapun yang menang dapat mengajukan permintaannya. Walaupun ia tahu
kemampuannya tidak bisa dibandingkan dengan Tai-yu, namun Truly berusaha sekuat
tenaganya untuk memenangkan balapan tersebut. Ia terus menerus terjatuh bahkan
sampai berdarah-darah dan akhirnya memenangkan taruhan itu dan kemudia menyebutkan
permintaannya kepada Tai-yu. Ia ingin Tai-yu kembali menjadi Tai-yu yang dulu.
Meskipun awalnya enggan, Tai-yu akhirnya tetap bertanggung jawab atas
konsekuensi kalahnya dan menuruti permintaan Truly.
Tai-yu berubah menjadi murid yang
memperhatikan guru di kelas dan rajin belajar. Hal itu pula yang membuat Ia dan
Truly semakin sering bersama, entah hanya untuk sekedar bersenda gurau ataupun belajar.
Tanpa mereka disadari, waktu juga mengubah perasaan mereka. Tai-yu diam-diam mengingat
setiap perkataan Truly. Misalnya saja ia ingat bahwa Truly sangat mengidolakan
Andy Lau, kemudian ia memberi Truly gantungan kunci karikatur Andy Lau. Ia juga
mengatakan bahwa suatu hari ia akan meminta Andy Lau untuk bernyanyi di hadapan
Truly.
Namun sayang sekali mereka harus terpisah
ketika Tai-yu cedera akibat dikeroyok. Saat di rumah sakit, dokter memberi tahu
bahwa terdapat gumpalan darah yang ternyata terbentuk saat ia terbentur aspal
ketika membaca surat berantai dari Truly di otaknya yang harus segera
dioperasi. Gumpalan tersebut semakin parah ketika ia sering terkena pukulan di
bagian kepala ketika sedang berkelahi. Tai-yu cuti sekolah dalam waktu yang lama
tanpa memberitahu Truly. Alasannya simple, ia hanya tidak ingin melihat Truly
menyalahkan dirinya sendiri. Ia bahkan melewatkan ujian sekolah dan lagi-lagi hampir
dikeluarkan dari sekolah karena ketahuan berkelahi lagi. Kemudian, orang tuanya
memutuskan untuk menyekolahkan Tai-yu ke Amerika. Truly bahkan baru mengetahui
kepergian Tai-yu saat Min-min menangisi kepergiannya.
Beberapa tahun kemudian, akhirnya
Truly memutuskan untuk melupakan Tai-yu dan ia juga mempunyai pacar baru. Namun
pacar itu bukan idaman hatinya. Karena tidak tahan, Truly pun meminta untuk
putus. Lalu ia berusaha menghibur dirinya sendiri setelah lepas dari kantor dan
pacarnya dengan menonton konser Andy Lau. Namun sayang sekali, ia tidak
beruntung. Ia kalah cepat dengan fans Andy Lau yang lainnya, ia kehabisan
tiket. Walaupun begitu, ia tetap datang ke area konser untuk berfoto dengan
poster Andy Lau. Saat membeli minuman, ia tidak sengaja bertemu Andy Lau. Truly
sangat sangat bahagia. Kemudian ia mengajak Andy Lau berfoto dan meminta tanda
tangan di bukunya dengan menuliskan ‘untuk Lin Truly’. Andy mengatakan bahwa
konsernya berjudul Truly Love You, mirip dengan namanya dan ia meminta Truly
untuk hadir. Namun karena kehabisan tiket, Andy memberinya nomor telepon
stafnya dan berkata ia akan memberikan akses masuk hanya untuk Truly. Ternyata
staf yang dimaksud Andy adalah Tai-yu, yang menepati janjinya untuk membuat
Andy Lau bernyanyi di depan Truly. Tai-yu jugalah yang memilih judul konser itu
dan membuatnya mirip dengan nama orang yang ia sayangi. Akhirnya salah satu
mimpi Truly terwujud, yaitu melihat idolanya bernyanyi di hadapannya sekaligus
bertemu kembali dengan cinta pertamanya saat SMA. (Haura)
Post a Comment