Himpunan Mahasiswa: Sebuah Rancangan Pemuas Kepentingan?
Sumber: Google
Himpunan Mahasiswa merupakan salah satu organisasi mahasiswa yang berada pada level Program Studi/Jurusan/Departemen. Hampir sama dengan organisasi mahasiswa lainnya Himpunan Mahasiswa juga mewadahi dan mengkoordinasikan beberapa bidang seperti akademik, sosial, hingga seni dan olahraga. Sejauh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro berdiri, belum pernah ada Himpunan Mahasiswa di dalamnya. Salah satu faktor penyebabnya mungkin karena di FKM Undip hanya terdapat satu Program Studi saja, sehingga kurang relevan apabila Himpunan Mahasiswa dibentuk di FKM Undip. Namun, setelah munculnya Program Studi baru yakni S1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja di fakultas kita tercinta, mulailah muncul beberapa perbincangan untuk inisiasi pembentukan Himpunan Mahasiswa.
Seperti yang kita ketahui bersama, Himpunan Mahasiswa menjadi salah satu isu yang terus coba digaungkan dan diinisiasikan pembentukannya oleh salah satu organisasi mahasiswa di FKM Undip . Saat ini, Himpunan Mahasiswa menjadi salah satu fokus isu yang dibawakan oleh BEM FKM Undip, tepatnya pada Kabinet Gemuruh Asa. Tetapi, mari sejenak kita berefleksi, sudahkah siap masyarakat FKM Undip bersinergi untuk membentuk Himpunan Mahasiswa? Apakah isu Himpunan Mahasiswa relevan bagi kita? Atau pembentukan Himpunan Mahasiswa hanyalah kepentingan beberapa kelompok saja?
Dalam pengawalan isu Himpunan Mahasiswa, tentu diperlukan kontribusi dari berbagai elemen. Tidak hanya ormawa saja, melainkan peminatan yang ada dan seluruh mahasiswa umum juga perlu berkontribusi dalam pengawalannya. Sejauh kacamata saya melihat, sudah ada beberapa wadah yang memang disediakan untuk seluruh elemen dapat menyalurkan aspirasinya dalam proses perancangan Himpunan Mahasiswa. Namun melalui wadah itu pula, kita dapat berkaca seberapa jauh rancangan ini dapat berlabuh.
Saya memang mengamini bahwa pengawalan isu Himpunan Mahasiswa ini cukup rumit. Selain untuk mengonsolidasikan berbagai elemen yang ada, pengawalan ini juga perlu komunikasi yang komprehensif baik terhadap sesame mahasiswa maupun Birokrasi. Sedikit kilas balik, beberapa waktu yang lalu sudah sempat diadakan sidang untuk membahas Pedoman Pokok Organisasi (PPO) yang kemudian dari sidang ini melahirkan PPO yang di dalamnya sudah memuat pedoman terkait dengan Himpunan Mahasiswa. Namun, selang beberapa waktu PPO ini justru menghilang tanpa keberlanjutan. Bak ditelan bumi, per hari ini pun masih belum ada konfirmasi yang jelas dari pihak legislatif terkait tentang nasib PPO ini mau dibawa kemana. Menurut saya, baiknya dalam hal ini perlu ada komunikasi dan transparansi yang jelas agar isu Himpunan Mahasiswa tidak terkesan eksklusif yang mana hanya para petinggi/fungsionaris organisasi terkait yang mengetahuinya. Jika dari PPO nya saja sudah minim transparansi bagaimana pengawalan isu ini akan berlanjut dan membumi kepada seluruh elemen di FKM Undip? Atau mungkin pembentukan Himpunan Mahasiswa sudah diskenariokan secara oleh pihak-pihak yang punya kepentingan?
Tidak berhenti di situ, baru-baru ini dua bidang di BEM FKM Undip juga bergerak untuk melanjutkan pengawalan Himpunan Mahasiswa yang lama tak terdengar kabarnya. Ada satu bidang yang mencoba secara langsung membuka pembicaraan dengan pihak Birokrasi FKM Undip mengenai pembentukan Himpunan Mahasiswa. Dari jawaban yang didapat pun bervariasi ada yang seakan-akan sangat mendukung pembentukan Himpunan Mahasiswa apabila memiliki tujuan yang positif dan ada yang menjawab seakan-akan semuanya terserah pada mahasiswa. Namun apa daya, jawaban dari pihak Birokrasi pun tidak berimbas apa-apa dalam pengawalannya, karena dapat disimpulkan terdapat perbedaan kepentingan dalam pembentukan Himpunan Mahasiswa, ada yang menuntut cepat dibentuk dan ada yang lepas tangan seakan-akan tak peduli dengan ada atau tidaknya Himpunan Mahasiswa ini nanti. Dari sini pun saya pribadi juga menyimpulkan, bahwa pihak Birokrasi juga tak sepenuhnya mengerti dan bisa mengarahkan bagaimana pengawalan Himpunan Mahasiswa ini harus dilanjutkan.
Selain dengan membuka pembicaraan dengan pihak Birokrasi, baru-baru ini juga ada satu bidang yang mencoba mengadakan diskusi dengan mengangkat topik pembentukan Himpunan Mahasiswa dan mencoba menggaet seluruh mahasiswa. Upaya ini memang baik namun saya rasa bukanlah upaya yang efisien. Mengapa demikian? Karena menurut saya untuk mengadakan diskusi untuk menghasilkan sebuah sintesis rancangan perlu adanya pencerdasan yang komprenhesif terlebih dahulu, bukan pencerdasan yang dikemas dalam diskusi. Menilik juga bagaimana realita mayoritas Masyarakat FKM Undip yang cenderung individualis dan tak peduli akan isu yang ada. Atas alasan tersebut diskusi ini jadi terkesan memancing ketertarikan tanpa menumbuhkan kepekaan/kesadaran terlebih dahulu, karena pada dasarnya untuk mencapai perubahan diperlukan sebuah kesadaran.
Lalu, apakah upaya dari semua lembaga tersebut salah? Saya rasa tidak, segala upaya tersebut tidaklah salah namun masih perlu banyak evaluasi dalam upayanya. Dalam mencapai sebuah goal setting dalam pengawalan isu perlu langkah yang strategis, terlebih dalam aspek ini perlu diingat bahwa kita membutuhkan massa dalam pengawalannya. Dapat dilihat pula, hanya beberapa lembaga yang peduli terkait keberlangsungan isu Himpunan Mahasiswa, masih banyak lembaga yang bisa dikatakan tutup mata, tutup mulut, dan tutup telinga dengan isu ini. Jika para kelompok mahasiswa yang tergabung dalam lembaga yang idealnya mampu menjadi pemantik bagi rekan-rekan mahasiswa yang lain saja tak peduli, bagaimana isu ini dapat membumi? Jangan hanya menjadi pengeras suara, tetapi jadilah suara yang utuh. Kita tak butuh paksaan/tuntutanmu, melainkan kontribusimu.
Perlu kita sadari bersama, bahwa isu Himpunan Mahasiswa ini adalah kepentingan kita bersama, bukan hanya kepentingan kelompok/lembaga tertentu. Selama kita masih berdiri di bawah nama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, kita perlu saling memberikan kontribusi dalam pengawalan isu ini. Ingat! Kita masih Sarjana Kesehatan Masyarakat bukan sarjana yang lain, mereka yang menjadi keluarga baru seyogyanya kita sambut dengan rancangan yang matang, bukan malah kita pusingkan dengan tuntutan. Justru dari banyaknya evaluasi yang sudah didapat selama siklus pengawalan ini, baiknya kita jadikan bahan untuk terus melanjutkan pengawalan ini, bukan malah berhenti dan ikut tak peduli lagi. Jangan jadikan Himpunan Mahasiswa hanya sebagai panggung pemuas kepentingan, sudah seyogyanya ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita bersama untuk mengawal isu ini.
Mari suarakan! (Hanif Darian Febriansyah)
Referensi:
https://studiliv.com/himpunan-mahasiswa/
Post a Comment