Masukkan iklan disini!

Kisah Harus Seorang Ibu Tunggal: Review Film Mai

                                                                    Sumber: Google 

    “Mai” merupakan film Vietnam yang diperankan oleh Phuong Anh Dao serta Tuan Tran. Film ini diisutradarai oleh Tran dan dirilis di bioskop pada 10 Februari 2024 serta kini tersedia di Netflix. Film “Mai” mengisahkan tentang seorang wanita bernama Mai yang menjalani kehidupan penuh penderitaan. Mai memiliki trauma akan masa lalu nya karena Mai adalah seorang janda yang memiliki anak perempuan dan harus merawat ayahnya yang kecanduan judi. Mai memiliki kepribadian yang menarik, selalu ceria dan juga cantik. Di baik keceriannya ternyata ia memiliki masa lalu yang kelam. Dikarenakan Mai memiliki seorang anak perempuan dan dia membesarkan anaknya itu sendirian akhirnya Mai rela bekerja keras demi menghidupi kebutuhan hidupnya dan anaknya.

    Mai bekerja sebagai seorang pemijat refleksi di salah satu salon spa. Pada suatu hari Mai bertemu dengan seorang pelanggan pria yang penasaran dengan sosok Mai bernama Sau. Ternyata Sau memiliki memiliki ketertarikan terhadap Mai, tetapi Mai bukanlah perempuan biasa yang bisa Sau taklukkan. Tanpa mereka sadari Mai yang pada saat itu baru saja pindah apartment ternyata menjadi tetangga Sau. Maka, dari sanalah muncul perjalanan kisah mereka. Namun, karena Sau terkenal playboy hal itu akhirnya membuat Mai risih dan tidak percaya diri karena mengetahui bahwa Sau masih berumur 29 tahun.

    Namun, perjalanan cinta Mai dan Sau ternyata tidaklah mudah. Mai dihadapkan pada dilema besar bahwa apakah cintanya pada Sau cukup kuat untuk mengatasi kekacauan yang terjadi di antara keluarga mereka masing-masing. Mai harus membuat keputusan penting yang akan menentukan masa depan hubungannya dengan Sau. Ia arus mulai menentukan untuk pergi atau tetap berada bersama dengan Sau.

    Film ini mengangkat tema tentang perjuangan hidup, cinta yang tak terduga, dan penerimaan diri dan juga trauma. Selain itu film ini juga mengangkat masalah mengenai seorang janda yang seringkali dicap sebagai perusak rumah tangga orang. Hal ini sesuai dengan isu sosial yang seringkali terdapat di masyarakat. Film ini memiliki pengambilan pencahayaan yang baik dan pengambilan gambar yang artistik. Karakter setiap tokoh sangat membuat penonton masuk ke dalam film. Selain karakter pemain yang sangat baik, akting pemain juga sangat natural dan terasa nyata. Bahkan sejak awal, penonton diajak masuk ke dalam kehidupan baru Mai yang dikelilingi tetangga julid dan mesum serta rekan kerja yang tidak menyukainya. “Mai” memiliki alur yang tudak terburu-buru dan terkesan sangat pas untuk penonton nikmati. Akan tetapi film ini memiliki kekurangan yaitu memiliki plot twist yang mungkin terlalu dramatis bagi beberapa penonton dan beberapa dialog terasa terlalu klise. (Caca) 

 

 

 

 

No comments