Masukkan iklan disini!

Jangan Jadikan Tatapan Sebagai Harapan: Mengenal Lebih Jauh Hopeless Romantic!

 

Sumber: Google

            Pernahkah kalian berpikiran “Dia ngeliatin aku mulu nih, pasti dia suka sama aku” atau “WOW dia 100% suka sama aku karena sikap dia ke aku beda dibandingkan sikapnya ke yang lain” saat bertemu dengan seseorang? Jika iya, maka kalian perlu mengetahui fakta-fakta mengenai hopeless romantic yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.

          Hopeless romantic diartikan sebagai seseorang yang terlalu idealis dalam memandang kisah cintanya. Seorang hopeless romantic cenderung berangan-angan akan kisah hubungan mereka selalu bahagia dan romantis, seperti dalam “dongeng” karangannya sendiri. Dilansir pada Psych Central, keadaan ini tidak dapat dikatakan sebagai gangguan kesehatan mental karena tergantung bagaimana tiap individu mengartikannya. Dengan kata lain, hopeless romantic berfokus pada pola pikir masing-masing orang.

        Orang-orang yang hopeless romantic cepat sekali jatuh cinta. Tak jarang, mereka jatuh cinta pada pandangan pertama. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kebanyakan orang-orang seperti ini hanya tertarik karena fisik semata. Namun, mereka lebih rentan untuk merasakan patah hati yang teramat dalam, meskipun hubungan yang dijalani baru sebentar. Bahkan yang lebih parahnya lagi, mereka belum menjalani hubungan dengan orang yang selalu didamba-dambakan itu. Patah hati yang dirasakannya kemungkinan besar saat si crush nya itu memiliki pasangan atau bahkan menolaknya secara mentah-mentah.

        Sabrina Romanoff, PsyD, seorang psikolog klinis dan profesor di Universitas Yeshiva berkata, “Orang-orang yang hopeless romantic biasanya memakai kacamata berwarna ‘merah rose’ karena keinginan mereka untuk mencintai dan dicintai, yang menyebabkan mereka melihat versi fantasi dari orang yang bersama mereka, alih-alih kenyataan.” Tak heran jika mereka seringkali tidak menyadari sifat red flag dari pasangannya atau malah memilih untuk berpura-pura tidak tahu akan hal tersebut.

      Hopeless romantic tidak selamanya berada pada sisi negatif. Salah satu sisi positifnya adalah seseorang dapat merasakan jatuh cinta lagi dan mampu melihat kebaikan orang lain, meskipun pernah mengalami patah hati. Hal ini tentunya dapat membantu membangun hubungan yang romantis. Namun, dengan segala kacamata ‘merah rose’ itu, mereka perlu berkomunikasi secara terbuka, membahas hubungan secara realistis, serta membangun kepercayaan satu sama lain. (Haura Salsabila Rahayu)


No comments