MITOS DAN FAKTA HIV/ AIDS YANG SERING BEREDAR DI MASYARAKAT
Sumber foto : ilustrasi HIV/AIDS, Hari AIDS sedunia. Sejarah AIDS dan penularan HIV AIDS.(Shutterstock)
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah kondisi yang terjadi
akibat infeksi virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Tidak
sedikit orang yang belum mengetahui apa itu AIDS dengan benar, sehingga tidak
sedikit orang yang memiliki anggapan yang salah dan beredarnya mitos maupun
fakta seputar AIDS yang belum tentu jelas kebenarannya. Meskipun kesadaran tentang HIV/AIDS meningkat,
banyak mitos masih tersebar di masyarakat. Misinformasi sering menimbulkan
stigma negatif dan kesalahpahaman, yang dapat menghambat pencegahan dan
penanganan penyakit ini. Edukasi yang
tepat seputar AIDS dirasa penting, karena pemahaman yang salah seputar AIDS
berpotensi menimbulkan mitos yang tidak sesuai faktanya. Oleh karena itu,
mitos-mitos yang tersebar seputar AIDS perlu diluruskan dengan fakta yang
sebenarnya agar masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi penyakit ini. Yuk,
simak informasi berupa mitos dan faktanya!
Mitos : Virus HIV dapat
menyebar melalui kontak fisik.
Fakta : Virus HIV tidak
menyebar melalui sentuhan fisik, seperti berjabat tangan atau berpelukan. Hanya
hubungan seksual yang tidak aman, transfusi darah, atau berbagi jarum suntik
yang tidak aman yang memungkinkan penularan.
Mitos : Pasangan heteroseksual
tidak perlu khawatir karena HIV lebih berisiko menular pada pasangan pria
homoseksual.
Fakta : Pria homoseksual
memiliki risiko penularan lebih tinggi pada hubungan seksual anal, tetapi
pasangan heteroseksual juga sangat rentan jika melakukan hubungan seksual tanpa
pengaman.
Mitos : Individu yang
menderita HIV tidak dapat memiliki keturunan.
Fakta : Pria dan wanita yang
terinfeksi HIV dapat memiliki anak tanpa menularkan virus kepada pasangan atau
bayi mereka jika mereka diobati dengan benar. Pengobatan antiretroviral dapat
menurunkan kemungkinan penularan hampir menjadi nol.
Mitos : Jika seseorang tidak
menunjukkan gejala, berarti mereka tidak terinfeksi HIV.
Fakta : Banyak orang yang
terinfeksi HIV tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Oleh karena itu,
tes HIV rutin sangat penting untuk deteksi dini.
Mitos : Semua orang yang
terinfeksi HIV pasti akan berkembang menjadi AIDS.
Fakta : Tidak semua orang
yang menerima pengobatan antiretroviral secara rutin akan mengembangkan AIDS.
Pengobatan dapat membantu sistem kekebalan tubuh tetap dalam kondisi baik dan
mencegah penyakit berkembang.
Sumber :
- IHC Telemed. 2021.
Mitos Dan Fakta Seputar HIV AIDS. diakses dari
https://telemed.ihc.id/artikel-detail-776-Mitos-Dan-Fakta-Seputar-HIV-AIDS.html
-
Halodoc. 2022. 5 Mitos
Mengenai Aids Yang Masih Sering Dipercaya. Diakses dari :
https://www.halodoc.com/artikel/5-mitos-mengenai-aids-yang-masih-sering-dipercaya
-
School Media News.
2020. 7 Mitos dan Fakta Penting Tentang Penyakit HIV AIDS. diakses dari :
https://news.schoolmedia.id/artikel/7-Mitos-dan-Fakta-Penting-Tentang-Penyakit-HIV-AIDS-412
- Detik Jatim. 2023. 5
Mitos dan Fakta Seputar HIV/ AIDS. diakses dari :
https://www.detik.com/jatim/berita/d-7063538/5-mitos-dan-fakta-seputar-hiv-aids
- Alodokter. 2023.
Beragam Mitos dan Fakta Seputar HIV/ AIDS. diakses dari:
https://www.alodokter.com/membedakan-mitos-dan-fakta-seputar-hivaids
- CNN Indonesia. 2022. 15
Mitos HIV AIDS yang Tak Perlu Lagi Dipercaya. Diakses dari :
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220831072121-255-841182/15-mitos-hiv-aids-yang-tak-perlu-lagi-dipercaya.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
-
Klik Dokter. 2022.
Mitos dan Fakta Seputar HIV/AIDS yang Sering Beredar. Diakses dari :
https://www.klikdokter.com/info-sehat/hiv-aids/mitos-dan-fakta-seputar-hiv-aids-yang-sering-beredar
Post a Comment