Marak Penyimpangan Perilaku Seksual Pada Remaja: Mahasiswa KKN Tematik Undip Adakan Pelatihan Literasi Digital “Sex Education”
Sumber: Dokumentasi
Pribadi
Semarang,
Jawa Tengah (17/12/2023). Zaman digital yang semakin berkembang dengan pesat, menyuguhkan
jutaan informasi untuk diakses anak muda. Tak jarang informasi tersebut
mengantarkan remaja pada penyimpangan perilaku seksual yang berisiko terhadap
kesehatan khususnya kesehatan reproduksi. Pendidikan seksual menjadi suatu
keharusan yang harus disampaikan kepada remaja dan tidak dapat diabaikan. Untuk
itu, dilaksanakan program “Pelatihan Literasi Digital Terkait Sex Education
Dalam Upaya Edukasi Kepada Teman Sebaya”. Program ini bertujuan tidak hanya
untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait Sex Education
melainkan juga memberitahukan cara mengakses dan memiih informasi kesehatan dan
Sex Education yang valid dan terpercaya dari sumber media digital.
Pentingnya
literasi digital dalam konteks Sex Education tidak dapat disangkal
dengan alasan tabu dan tidak pantas untuk dibicarakan. Sex Education
harus disampaikan untuk membekali pengetahuan dan pemahaman remaja supaya tidak
terjerumus ke dalam penyimpangan perilaku seksual. Risiko dunia digital seperti
konten pornografi dan LGBT sangat mempengaruhi perilaku remaja karena remaja
masih dalam tahap pencarian jati diri yang dibarengi dengan rasa penasaran yang
tinggi untuk mencoba-coba hal baru tanpa melihat apakah sesuatu hal yang
dilakukan itu positif dan negatif.
Pengaruh
dunia digital juga mempengaruhi fenomena melakukan hubungan seksual sebelum
menikah yang marak dilakukan oleh kaum remaja. Hal ini disebabkan karena
dorongan akses konten pornografi, mendengar cerita pengalaman seksual dari
teman, dan gaya pacaran yang semakin dinormalisasi dalam media digital. Pacaran
yang terlalu bebas tanpa ada batas yang mendorong remaja melakukan seks
pranikah. Penelitian menyatakan sebanyak 88,2%
remaja menikah karena sudah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Gaya
berpacaran yang mendorong perilaku seks pranikah aadalah kissing, petting,
hingga Intercourse. Tentunya fenomena ini melanggar norma sosial dan dan
norma agama dalam masyarakat, akibat melakukan seks pranikah adalah mengalami
kehamilan tidak diinginkan yang berisiko terhadap kesehatan remaja.
Program
“Pelatihan Literasi Digital Terkait Sex Education Dalam Upaya Edukasi
Kepada Teman Sebaya” yang dilakukan pada hari Minggu, 17 Desember 2023 di
serambi masjid. Program ini dihadiri oleh Kelompok Remaja RW 05 Kelurahan
Banyumanik yang terdiri dari remaja yang duduk dibangku SMP dan SMA. Program
ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang literasi digital,
membantu peserta untuk memilah dan memahami informasi yang ditemui di media
digital, memberikan informasi seputar pendidikan seksual secara jelas, akurat,
dan sehat, yang dapat membantu peserta membuat keputusan secara sadar dan cerdas,
serta melatih peserta untuk dapat saling memberikan informasi seputar kesehatan
remaja.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Program
ini dilakukan metode ceramah, diskusi interaktif, dan melakukan praktik dengan
bantuan mendia power point dan leaflet. Dimulai dengan memberikan
perkenalan apa itu dunia digital, mengajak untuk mengakses hal yang bermanfaat
seperti informasi kesehatan, dan mendapatkan informasi yang valid dan
terpercaya. Hal ini dapat meliputi media sosial, web internet dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan informasi yang terpercaya bisa dilihat dari akun, siapa yang
memberikan informasi, dan darimana sumber dasar informasi tersebut.
Antusiasme
peserta cukup baik dibuktikan dengan jumlah kehadiran, partisipasi dan merespon
saat pemateri berusaha mengajak diskusi dua arah. Khususnya saat pemaparan
pendalaman materi terkait Sex Education. Pembahasan dimulai dari
perkenalan siapa remaja dan bagaimana karakteristiknya, kemudian pengertian dan
pentingnya Sex Education bagi remaja, macam-macam perilaku seksual
berisiko beserta dampaknya terhadap kesehatan. Misalnya pacarana berisiko
dengan melakukan hubungan seksual pranikah yang menyebabkan depresi, kehamilan
usia dini yang berisiko pada kematian ibu dan bayi, aborsi, kanker serviks
akibat terlalu dini berhubungan seksual, dan dampak diluar kesehatan seperti
putus sekolah.
Diberikan
kesempatan untuk bertanya terkait hal yang belum mereka pahami. Dilanjutkan
dengan praktik mencari informasi seputar Sex Education dan kesehatan
reproduksi di media digital yang valid dan terpercaya, kemudian dipraktikkan
untuk diedukasikan dengan teman yang duduk disebelahnya, atau dengan kata lain
saling bertukar informasi.
Program
kerja “Pelatihan Literasi Digital Terkait Sex Education Dalam Upaya
Edukasi Kepada Teman Sebaya” ini merupakan langkah positif untuk membekali remaja
dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi zaman yang
terus berkembang. Progam ini juga mendapatkan respon yang positif dari kelompok
remaja dan pembina kelompok remaja untuk membentengi diri remaja dari hal-hal
yang membawa pengaruh negatif. Leaflet yang berisi ringkasan informasi
dari yang telah dipaparkan mengenai Sex Education ini bertujuan supaya
dapat dibuka, dibaca, dan dipahami kembali oleh kelompok remaja RW 05 Kelurahan
Banyumanik.
Dengan pendekatan yang
holistik, diharapkan program ini mampu menciptakan perubahan pengetahuan,
pandangan dan persepsi remaja sehingga dapat mengadopsi perilaku yang lebih positif
dan menjadi remaja yang sehat dan unggul untuk memenuhi peran sebagai generasi
muda bangsa.
Penulis: Rohmatul
Mardliyyah (FKM/Kesehatan Masyarakat)
DPL: Nurhasmadiar
Nandini, S.KM., M.Kes dan Adnan Fauzi S.T., M.Kom
Lokasi KKN: Masjid RW 05 Kelurahan Banyumanik
Post a Comment