Masukkan iklan disini!

Hari Kesadaran Kanker Payudara: Kenali Gejalanya, Ambil Tindakan Segera

 

Sumber: Google

Kanker payudara masih menjadi permasalahan serius baik secara nasional maupun global. Menurut WHO (2024), sebanyak  2,3 juta wanita di dunia  didiagnosis menderita kanker payudara dan 670.000 diantaranya meninggal dunia di tahun 2022.  Di Indonesia sendiri, kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus. 

Terjadinya kanker payudara tentu disumbang oleh berbagai faktor risiko. Usia menarche atau waktu haid pertama kali terbukti meningkatkan risiko kanker payudara dimana semakin muda waktu menarche maka risiko terkena kanker payudara semakin tinggi. Beberapa faktor risiko lain adalah riwayat tidak menyusui, penggunaan kontrasepsi hormonal, menopause setelah usia 50 tahun,  dan riwayat keturunan. Faktor kebiasaan dan lingkungan sosial yang juga berpengaruh pada peningkatan risiko kanker payudara adalah merokok dan terpapar asap rokok serta pola makan tidak baik, seperti tinggi lemak, rendah serat, dan mengandung pewarna atau pengawet. 

Tingginya prevalensi kasus kanker payudara menunjukkan semakin gentingnya upaya pencegahan kanker payudara yang salah satunya dapat dilakukan melalui SADARI atau Periksa Payudara Sendiri. Program ini sangat direkomendasikan bagi wanita usia mulai dari 20 tahun. Pencegahan kanker payudara sendiri dibagi menjadi pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan faktor risiko peningkatan kanker payudara. Sedangkan, pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang berupa kegiatan screening seperti Periksa Payudara Klinis (SADANIS) dan mammografi.  

Memperingati hari kesehatan kanker payudara ini, mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran untuk menjaga kebiasaan dan perilaku agar mengurangi risiko terkena kanker payudara. Pada dasarnya kanker payudara bisa dicegah dengan beberapa hal salah satunya adalah menjaga pola hidup yang sehat. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama mengurangi risiko terkena kanker payudara. (Raisya, Petrin)


Referensi: 

Adhisty, Y. (2024). Promosi Preventif SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Payudara. Jurnal Pengabdian Masyarakat Mulia Madani, 2(1).

Kementrian Kesehatan. 2022. Kanker Payudara paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan 

Pemerataan Layanan Kesehatan. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220202/1639254/kanker-payudaya-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan/

Kementrian Kesehatan. 2024. Apa Penyebab Kanker Payudara?. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker/apa-penyebab-kanker-payudara#:~:text=Yang%20diketahui%20adalah%20faktor%2Dfaktor,umur%20kurang%20dari%2012%20tahun 

Sofa,., Wardiyah, A., & Rilyani. (2024). Faktor Risiko Kanker Payudara pada Wanita. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6(2). 

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. 2024. Pemcegahan Kanker Payudara. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3108/pencegahan-kanker-payudara

WHO. 2024. Kanker Payudara. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/breast-cancer


No comments